Bonsai termahal di dunia, "Pinus Putih", terjual dengan harga Rp 63 miliar karena memiliki sejarah dan nilai estetika yang luar biasa. Umurnya yang mencapai 800 tahun dan bentuknya yang unik menjadikannya sebuah karya seni alam yang sangat berharga.

Bonsai Termahal di Dunia: Sebuah Karya Seni yang Layak Dihargai

Bonsai, seni menanam pohon dalam bentuk mini, telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang selama berabad-abad. Pohon-pohon mungil ini dipajang dengan bangga di rumah, taman, dan bahkan galeri seni, memikat orang-orang dengan keindahan dan keunikannya. Dari sekian banyak bonsai yang ada di dunia, beberapa di antaranya menonjol karena nilai dan sejarahnya yang luar biasa, menjadikannya sebagai bonsai termahal yang pernah dijual.

Shohin Bonsai "Baby"

Salah satu bonsai termahal di dunia adalah "Baby", sebuah shohin bonsai (bonsai mini) yang dijual dengan harga USD 2,1 juta pada tahun 2011. Pohon jenis white pine (Pinus parviflora) ini memiliki usia lebih dari 250 tahun dan hanya berukuran tinggi sekitar 15 sentimeter. Keunikan "Baby" terletak pada bentuknya yang sangat tua dan kerdil, yang merupakan hasil dari teknik penanaman yang cermat selama berabad-abad.

Pinus Putih "Hodaka-matsu"

Pohon pinus putih (Pinus pentaphylla) yang bernama "Hodaka-matsu" ini terjual pada tahun 2019 dengan harga USD 1,6 juta. Berasal dari Jepang, bonsai ini memiliki usia lebih dari 800 tahun dan dikenal karena bentuknya yang sangat alami dan berliku, serta dedaunannya yang lebat dan hijau. "Hodaka-matsu" adalah contoh menakjubkan dari seni bonsai tradisional Jepang.

Bonsai "Kifu"

Bonsai "Kifu" (Pinus thunbergii) yang menakjubkan ini dijual pada tahun 2016 dengan harga USD 1,3 juta. Berusia sekitar 600 tahun, "Kifu" memiliki batang yang kokoh dan lebar, serta dahan yang diposisikan dengan cermat yang menciptakan kesan gerakan dan dinamisme. Bonsai ini telah memenangkan banyak penghargaan bergengsi di Jepang dan merupakan salah satu pohon bonsai paling dihargai di dunia.

Pinus Putih "Niwaki"

Pohon pinus putih (Pinus brutia) yang dikenal sebagai "Niwaki" ini terjual pada tahun 2014 dengan harga USD 1,1 juta. Berasal dari Italia, bonsai ini memiliki usia lebih dari 100 tahun dan menampilkan batang yang lebar dan berliku, serta dahan yang melengkung secara dramatis. "Niwaki" adalah contoh sempurna dari seni bonsai Eropa, yang mengutamakan bentuk dan garis alami.

Bonsai "The Shoemaker"

Bonsai "The Shoemaker" (Ficus retusa) yang ikonik ini terjual pada tahun 2011 dengan harga USD 1 juta. Berasal dari Jepang, bonsai ini memiliki usia lebih dari 200 tahun dan menampilkan batang yang sangat tebal dan berbentuk seperti sepatu bot. Keunikan "The Shoemaker" terletak pada bentuknya yang tidak biasa dan daunnya yang besar dan hijau. Bonsai ini telah memenangkan banyak penghargaan di seluruh dunia.

Faktor yang Menentukan Nilai Bonsai

Nilai bonsai ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:

• Usia: Bonsai berusia tua umumnya lebih berharga karena menandakan keterampilan dan kesabaran yang dibutuhkan untuk menumbuhkan dan membentuknya.
• Bentuk: Bentuk dan garis yang harmonis sangat diinginkan dalam bonsai, karena mencerminkan prinsip estetika Jepang.
• Jenis pohon: Beberapa jenis pohon, seperti pinus dan cemara, lebih populer dan berharga dalam bonsai.
• Kelangkaan: Bonsai yang jarang ditemukan atau memiliki bentuk yang unik dapat meningkatkan nilainya.
• Kepemilikan sebelumnya: Bonsai yang pernah dimiliki oleh master bonsai terkenal atau koleksi terkenal dapat meningkatkan nilainya.

Selain nilai keindahan dan sejarahnya, bonsai termahal di dunia juga menjadi simbol status dan investasi berharga. Bagi kolektor dan penggemar bonsai, memiliki salah satu dari pohon-pohon langka ini merupakan suatu kehormatan besar dan simbol kesuksesan.